eCommerce Tambang Emas Baru Indonesia
Pertumbuhan eCommerce Indonesia sangat pesat. 119 juta orang
tercatat melakukan transaksi belanja secara online di tahun 2016 meningkat
100 juta orang dari tahun belumnya. Pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia
juga meningkat hingga 2 kali lipat menjadi 215 juta pengguna. Bandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia yang bermain di angka 260 juta jiwa, berarti lebih
dari 80% penduduk menggunakan Internet. WOW! Pasar yang besar sekali.
Hal ini membuat Indonesia menunjuk Jack Ma, millionaire
China sebagai penasihat eCommerce Indonesia. Jack sendiri adalah pemilik
perusahaan eCommerce Alibaba. Alibaba mengantar Jack menjadi orang terkaya di
China dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia. Dan Jack Ma
memberikan bendera hijau kepada Indonesia.
Sebagai perusahaan eCommerce, Alibaba mencetat berbagai
rekor LUAR BIASA yang hampir mustahil dipecahkan oleh perusaahaan konvensional.
"Pada tanggal 11 November 2015, dalam waktu HANYA 8 menit, Alibaba mencetak
penjualan sebesar 1 miliar Dollar atau setara dengan 14 trilliun Rupiah ($1 =
Rp 14.000). Total dalam 24jam terkumpul 14 miliar Dollar atau setara
dengan 196 triliun Rupiah dari 30 juta orang pembeli."
Menggiurkan sekali, lantas berapa omset perusahaan di
Indonesia ya? Saya ambil contoh perbandingannya adalah perusahaan retail modern
– Hypermart. Pada musim lebaran 2012, tercatat omset penjualan 2 triliun
Rupiah. Sedangkan ditahun 2014, total omsetnya tercatat kurang lebih 14 triliun
Rupiah. Perbandingan angka yang sangat jauh ini membuat Lippo Grup – pemilik Hypermart akhirnya terjun ke dunia eCommerce. September 2015, berdirilah Matahari Mall. Dengan
modal 500 juta Dollar, Matahari Mall ditargetkan menjadi Alibaba versi
Indonesia. 500juta dollar itu setara dengan 7 triliun, siapa sangka dana
sebesar ini digunakan hanya untuk mendirikan sebuah toko online?
Toko online sudah menjamur
di Indonesia sejak era Blackberry messenger di tahun 2010an. “PING ME !!!”
menjadi ciri khas setiap pedagang online shop yang ada di Indonesia. Hingga
lahirlah Tokopedia, BliBli, Lazada ke Indonesia. Anda termasuk yg mana? PING
ME, atau “jual saja barang bekasmu di…”.
Lantas berapa sebenarnya jumlah keuntungan yang didapat oleh
pedagang online? Rupa-rupa besarnya, dari 1% hingga lebih dari 50% dari harga
barang. WOW! Besar sekali. Barang yg dijual mempengaruhi margin keuntungan yg
didapat. Contoh saja property, biasanya bermain diangka 0.5% sampai 2%. Untuk baju
dan makanan tidak perlu saya sebut yah, rasanya sudah banyak yang mahir.
Yang lebih dari 50% saja yang saya bahas. Umumnya mereka
disebut sebagai affiliate marketer, alias menjualkan produk dari website
tertentu. Produk yang dijual adalah produk digital, seperti e-book, program
komputer/smartphone, atau video teknik marketing. Anda bisa cek di website
jvzoo.com, clickbank.com, atau amazon.com untuk produk internasional. Sedangkan
untuk cita rasa lokal adanya di website Ratakan.com.
Sayangnya menjadi affiliate marketer tidak hanya memberi
keuntungan yang besar, uang belajarnya pun besar. Apalagi diperlukan adanya
pelatih, karena setelah belajar, Anda memerlukan praktek sebagai latihan.
Pelatih diperlukan agar Anda tidak mengulai kesalahan-kesalahan yang biasanya
kebanyakan orang lakukan.
Untuk itu, Anda bisa melihat video berikut ini yang saya
bagikan secara GRATIS. Video ini akan berisi panduan dan lembaran kerja untuk
Anda memulai bisnis Anda di dunia online. APAPUN BISNISNYA, saya dan
teman-teman komunitas telah membuat sebuah video universal yang bisa Anda ambil
nilai-nilainya. Semua tergantung kreativitas Anda menangkap pesan kami.
Langsung saja KLIK DISINI untuk dapatkan
videonya. Selamat belajar, dan selamat datang di dunia ladang emas hitam,
eCommerce. Andakah Jack Ma berikutnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar