Selasa, 20 September 2016

eCommerce Tambang Emas Baru Indonesia


Pertumbuhan eCommerce Indonesia sangat pesat. 119 juta orang tercatat melakukan transaksi belanja secara online di tahun 2016 meningkat 100 juta orang dari tahun belumnya. Pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia juga meningkat hingga 2 kali lipat menjadi 215 juta pengguna. Bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang bermain di angka 260 juta jiwa, berarti lebih dari 80% penduduk menggunakan Internet. WOW! Pasar yang besar sekali.

Hal ini membuat Indonesia menunjuk Jack Ma, millionaire China sebagai penasihat eCommerce Indonesia. Jack sendiri adalah pemilik perusahaan eCommerce Alibaba. Alibaba mengantar Jack menjadi orang terkaya di China dan menempati posisi ke-23 di jajaran miliarder dunia. Dan Jack Ma memberikan bendera hijau kepada Indonesia.



Sebagai perusahaan eCommerce, Alibaba mencetat berbagai rekor LUAR BIASA yang hampir mustahil dipecahkan oleh perusaahaan konvensional.

 "Pada tanggal 11 November 2015, dalam waktu HANYA 8 menit, Alibaba mencetak penjualan sebesar 1 miliar Dollar atau setara dengan 14 trilliun Rupiah ($1 = Rp 14.000). Total dalam 24jam terkumpul 14 miliar Dollar atau setara dengan 196 triliun Rupiah dari 30 juta orang pembeli."

Menggiurkan sekali, lantas berapa omset perusahaan di Indonesia ya? Saya ambil contoh perbandingannya adalah perusahaan retail modern – Hypermart. Pada musim lebaran 2012, tercatat omset penjualan 2 triliun Rupiah. Sedangkan ditahun 2014, total omsetnya tercatat kurang lebih 14 triliun Rupiah. Perbandingan angka yang sangat jauh ini membuat Lippo Grup – pemilik Hypermart akhirnya terjun ke dunia eCommerce. September 2015, berdirilah Matahari Mall. Dengan modal 500 juta Dollar, Matahari Mall ditargetkan menjadi Alibaba versi Indonesia. 500juta dollar itu setara dengan 7 triliun, siapa sangka dana sebesar ini digunakan hanya untuk mendirikan sebuah toko online?

Toko online sudah menjamur di Indonesia sejak era Blackberry messenger di tahun 2010an. “PING ME !!!” menjadi ciri khas setiap pedagang online shop yang ada di Indonesia. Hingga lahirlah Tokopedia, BliBli, Lazada ke Indonesia. Anda termasuk yg mana? PING ME, atau “jual saja barang bekasmu di…”.

Lantas berapa sebenarnya jumlah keuntungan yang didapat oleh pedagang online? Rupa-rupa besarnya, dari 1% hingga lebih dari 50% dari harga barang. WOW! Besar sekali. Barang yg dijual mempengaruhi margin keuntungan yg didapat. Contoh saja property, biasanya bermain diangka 0.5% sampai 2%. Untuk baju dan makanan tidak perlu saya sebut yah, rasanya sudah banyak yang mahir.

Yang lebih dari 50% saja yang saya bahas. Umumnya mereka disebut sebagai affiliate marketer, alias menjualkan produk dari website tertentu. Produk yang dijual adalah produk digital, seperti e-book, program komputer/smartphone, atau video teknik marketing. Anda bisa cek di website jvzoo.com, clickbank.com, atau amazon.com untuk produk internasional. Sedangkan untuk cita rasa lokal adanya di website Ratakan.com.

Sayangnya menjadi affiliate marketer tidak hanya memberi keuntungan yang besar, uang belajarnya pun besar. Apalagi diperlukan adanya pelatih, karena setelah belajar, Anda memerlukan praktek sebagai latihan. Pelatih diperlukan agar Anda tidak mengulai kesalahan-kesalahan yang biasanya kebanyakan orang lakukan.

Untuk itu, Anda bisa melihat video berikut ini yang saya bagikan secara GRATIS. Video ini akan berisi panduan dan lembaran kerja untuk Anda memulai bisnis Anda di dunia online. APAPUN BISNISNYA, saya dan teman-teman komunitas telah membuat sebuah video universal yang bisa Anda ambil nilai-nilainya. Semua tergantung kreativitas Anda menangkap pesan kami.

Langsung saja KLIK DISINI untuk dapatkan videonya. Selamat belajar, dan selamat datang di dunia ladang emas hitam, eCommerce. Andakah Jack Ma berikutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar